Hal tersebut berdasarkan penelitian dari University of California yang meneliti 3.000 member dari situs online dating. Hasilnya, pria dan wanita lajang lebih tertarik pada calon pasangan yang memiliki keinginan dan penampilan yang sama.
Sangat kecil dari mereka yang memilih pasangan dari latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda. Jelas, cerita seperti di film dan sinetron yang menyuguhkan cerita si kaya menikah dengan si miskin merupakan fiksi dan jarang terjadi di kehidupan nyata.
Tim peneliti juga menyebutkan, member yang tidak populer akan mencari dan menghubungi lawan jenis yang tidak populer juga. Dalam laporan penelitian mengklaim, wanita dan pria yang jauh berbeda sama sekali tidak menarik.
"Orang-orang yang mencari pasangan akan menilai dirinya sendiri dan memilih pasangannya yang kira-kira sama dengan kehidupan sosialnya," jelas tim peneliti, seperti dilansir dari DailyMail.
"Prediksi paling mencolok adalah orang yang biasa-biasa saja akan memilih pasangan yang selevel dengannya juga," tambah tim peneliti.
Untuk menguatkan hasil, tim peneliti melakukan studi tindak lanjut yang mengikutsertakan lebih dari satu juta pengguna situs online dating. Hasilnya pun serupa.
Hal ini dikuatkan lagi oleh sebuah penelitian terbaru di Amerika Serikat, yang juga menyebutkan hasil yang sama. Tapi tim peneliti menemukan, jika pria dan wanita lajang mengaku tertarik dengan lawan jenis yang 'berlawanan' dengannya.
Ratusan member situs online dating ditanya, apakah mereka sudah mendapatkan orang yang menyerupai mereka? Jawabannya, banyak dari member menyatakan telah menemukan ciri-ciri kepribadian yang hampir sama, seperti ramah dan terbuka.
Namun 87,5 persen dari peserta masih ingin mencari pasangan dengan kepribadian yang berlawanan darinya. Peneliti mengungkapkan, banyak orang yang tertarik dengan keromantisan dari perbedaan sifat, sikap atau pun status. Walaupun mereka tidak menerapkannya di kehidupan nyata.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar