Saking tergila-gilanya Anda kepada seseorang, Anda tak peduli
tanda-tanda yang menunjukkan hubungan cinta kalian sudah tidak sehat
lagi. Percayalah pada kami. Berikut ini lima tanda sebaiknya Anda putus
saja:
1. Anda ingin sendiri dulu, tapi pasangan tidak bersedia.
Inilah
ciri khas hubungan asmara jenis “tarik-ulur”. Karena ketika Anda
berusaha menarik diri, pasangan Anda akan panik dan menyadari dia takut
kehilangan. Konsekuensinya, dia akan membanjiri Anda dengan hadiah,
pujian, dan beragam cara menunjukkan cintanya agar Anda tidak pergi.
Dari
sini ada dua kemungkinan: Anda terbujuk rayuannya (lalu kembali
terperangkap ke hubungan yang tidak bahagia) atau memanfaatkan momen ini
untuk membuat dia berkomitmen.
Yang terbaik adalah pendekatan
“tunggu dan lihat”, karena orang bisa berubah — meski membutuhkan waktu
bagi mereka untuk berubah. Tanyakan pada diri sendiri, berapa lama Anda
bersedia untuk menunggu dan berapa banyak kesempatan yang akan Anda
berikan sebelum Anda benar-benar melupakan dia untuk selama-lamanya.
2. Anda putus-nyambung lebih dari lima kali
Apakah
hubungan Anda turun-naik seperti rollercoaster? Jika hubungan Anda
labil, maka sering kali hari-hari Anda dihabiskan dengan bingung dan
kelelahan. Sungguh sangat tidak menyenangkan, bukan? Cinta itu rumit,
tapi tidak seharusnya tidak sesulit itu.
“Terlalu banyak orang
yang menganggap serius lagu ‘Break Up to Make Up,’” kata Kaye. “Tak
seorang pun layak mendapatkan lima kali kesempatan... jika sudah yang
ketiga kalinya, saatnya mengucapkan ‘selamat tinggal.’”
Buatlah
daftar alasan mengapa Anda putus setiap kali, dan Anda mungkin akan
melihat bahwa apa pun yang tertulis di sana mungkin tidak terlalu
berubah jauh setelah itu. Pasangan Anda tidak bisa melakukan apa pun
yang dibutuhkan untuk menjaga hubungan Anda tetap bahagia, jadi
beralihlah untuk cari seseorang yang mampu memberikan dukungan emosional
yang Anda butuhkan dalam sebuah hubungan percintaan.
3. Anda hanya menunggu hal yang buruk setiap kali kembali menjalin hubungan dengan pasangan
Terlalu
berhati-hati dalam hubungan apa pun tidaklah sehat secara emosional.
Jika Anda tidak merasa aman, kemungkinan besar itu karena pasangan Anda
melakukan hal-hal yang membuat Anda tidak merasa aman dalam hubungan.
“Jika
Anda memiliki ego yang rapuh (seperti kebanyakan orang), jenis
kepribadian tersebut akan menjatuhkan Anda,” kata Kaye. “Orang seperti
ini selalu kembali kepada Anda untuk melindungi diri karena Anda selalu
ada untuknya, dan perasaan saling ketergantungan ini sering kali
terbentuk dalam dalam jenis hubungan seperti ini.”
Orang-orang
yang memiliki rasa saling ketergantungan tidak tahu cara mengatur
batas-batas yang sehat dengan pasangannya karena mereka takut kehilangan
pasangannya. Jika Anda mendapati diri Anda seperti ini, cobalah baca
buku tentang permasalahan ini, atau bergabung dengan komunitas grup yang
bisa memberi dukungan tempat Anda belajar mandiri dan menemukan
kekuatan untuk meninggalkan hubungan siklus tersebut untuk selamanya.
4. Anda menyadari bahwa pasangan Anda mengambil semua waktu luang dan energi Anda.
Pada
awalnya mungkin menghabiskan waktu bersama pasangan terasa
menyenangkan. Tetapi bila Anda tidak lagi punya waktu luang dan energi
untuk diri sendiri, hati-hati. Jangan-jangan itu terjadi karena dia
tidak ingin Anda menghabiskan waktu dengan orang lain?
“Orang ini
adalah seorang pengekang, dan meskipun orang tersebut tampak
benar-benar menginginkan Anda, dia justru hanya ingin mengendalikan
Anda,” kata Kaye. “Tidak lama lagi, Anda tidak akan memiliki hidup Anda
seutuhnya, karena orang-orang tersebut secara emosional sangat
manipulatif,” kata Kaye.
Jangan sampai Anda kehilangan kendali
hidup sendiri. Tulislah hal-hal yang Anda sukai, orang-orang yang ingin
Anda ajak untuk meluangkan waktu bersama, apa yang membuat Anda bahagia
(di luar hubungan Anda), dan kemudian agendakan hal-hal tersebut dalam
kehidupan Anda.
5. Anda pernah mengalami fase ekstrem dengan pasangan Anda dan tahu hubungan Anda tidak akan berhasil.
Semua
hal baik pasti ada ujungnya. Tapi itu tidak terjadi dalam hal ini.
Layaknya tahap awal “bulan madu” dalam sebuah hubungan (yang kemudian
memudar setelah satu sama lain mengenal lebih dekat dan mengendap
menjadi rutinitas), fase terjerat siklus hubungan tidak harmonis
tersebut juga terbatas dalam cakupan dan durasi. Dan jika Anda sedah
pernah melalui itu sebelumnya, kata hati Anda akan menyadari bahwa semua
perhatian dan perasaan ekstra tersebut akan kembali ke level “yang
biasa-biasa” lagi.
Jika seseorang memperlakukan Anda dengan buruk
sebelum memperlakukan Anda dengan baik, tidak ada salahnya untuk
membiarkan pasangan Anda tersebut memberikan upaya yang maksimal untuk
mendapatkan Anda kembali. Namun, tidak peduli seberapa besar pasangan
Anda memancarkan pesonanya, jangan pernah mengubah batasan-batasan yang
telah ditetapkan sebagai pertahanan diri.
“Satu-satunya
kesempatan yang dimiliki seseorang dapat bertahan dalam hubungan seperti
itu adalah dengan mengambil alih kendali dan mengatur batasan-batasan
yang kuat,” kata Kanye. “Mulailah berpikir dengan otak Anda, bukan hati
Anda!”
Jumat, 08 Maret 2013
5 Tanda Jika Hubungan Anda Sebaiknya di Putuskan Saja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar