728

Rabu, 30 Mei 2012

Cara Merebut Kembali Cinta Mantan Kekasih

Banyak perempuan baru menyadari kalau orang yang selama ini bersamanya begitu penting dalam hidupnya, justru ketika mereka sudah berpisah dan harus kehilangan selamanya.

Tapi jika Anda ingin kekasih Anda kembali dalam pelukan, Healhtyandbeloved akan berbagi beberapa saran berikut ini:

Tahu apa yang Anda inginkan
Pertama-tama Anda harus berpikir jernih, apakah Anda benar-benar berminat bersatu dengan pacar Anda atau tidak? Jika ketidakcocokan adalah alasannya, sebaiknya Anda berpikir dua kali untuk memutuskan bersatu kembali.

Namun, jika perpisahan ini karena kesalahan yang Anda buat, misalnya terlalu cemburu, sering ngomel, bahkan berselingkuh, tapi sekarang Anda menyadarinya, maka ini bisa berhasil.

Lakukan pendekatan
Jika Anda yakin dia adalah untuk Anda, coba berhubungan dan menemuinya lagi. Sampaikan saja padanya bahwa perpisahan tidak berarti kalian tidak harus berteman. Jika dia setuju, itu positif. Tapi kalau tidak, cukup ucapkan selamat tinggal.

Jalani hidup sepenuhnya
Mulai jalani hidup Anda sepenuhnya, meski lebih mudah mengatakan daripada melakukan. Pergilah bersama teman-teman, lakukan berbagai kegiatan menyenangkan.

Jika memungkinkan biar mantan Anda melihat semua ini. Kebanyakan pria lebih suka wanita mandiri. Sehingga Anda tidak pernah menyadari kalau mungkin saja dia mulai menyadari kehilangan orang seperti Anda.

Berusaha ada untuknya
Jadilah teman baiknya. Jika ia membahas masalah pribadi atau sesuatu yang penting, berikan perhatian penuh tapi jangan berlebihan. Biarkan dia menghubungi Anda, biarkan dia merindukan Anda, karena itu akan membuat dia kembali menginginkan Anda.

Semoga bermanfaat, karena semua kembali kepada masing-masing orang. Pastinya, cinta tidak bisa dipaksakan dan perasaan seseorang tidak pernah bisa ditebak.

Jumat, 25 Mei 2012

Perlunya Menjaga Jarak dalam Hubungan Asmara

Memiliki hubungan jarak jauh biasanya memiliki tingkat kegagalan yang sangat tinggi. Namun, membuat jarak terkadang perlu dan bisa menjadi formula ajaib dalam sebuah hubungan yang sukses.

Terkadang permasalahan yang ada diantara Anda dan pasangan bisa diidentifikasi ketika Anda sendiri. Menyepi adalah salah satu cara Anda istirahat dari perdebatan dan memiliki ruang emosional untuk berpikir.

Di sini ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk sekali-sekali memberi jarak dengan pasangan dalam menjaga hubungan Anda, yang dikutip dari boldsky, Kamis (24/5).

  1. Jangan pernah terlihat seperti putus. Tapi hanya terlihat seperti Anda sedang melalukan perjalanan pencarian jiwa untuk diri sendiri.
  2. Cobalah untuk membuatnya tampak seperti cuti dari pekerjaan atau libur panjang. Anda tidak harus mengepak tas dan pergi dalam kemarahan, itu akan menjadi kontraproduktif. Dia akan merasa ditinggalkan.
  3. Istirahat atau membangun jarak dalam hubungan Anda bisa baik untuk pasangan. Ini membantu Anda menyadari nilai diri Anda dan pasangan Anda.
  4. Membuat jarak justru dapat memecahkan beberapa masalah. Contoh, pertengkaran yang biasa terjadi bisa berhenti. Anda mungkin benar-benar menyadari nilai pasangan Anda ketika dia tidak ada.
  5. Berada jauh dari pasangan sementara waktu dapat membantu Anda menemukan keseimbangan batin. Anda dapat menyelesaikan masalah dan kemarahan ketika Anda sendirian.
  6. Anda mengambil kesempatan istirahat dan bisa melakukan sesuatu yang selalu Anda inginkan. Misalnya, berlibur ke luar kota.

Mengapa Media Sosial Dapat Membuat Hubungan Asmara Semakin Rumit

Kamu dan pacarmu baru pulang kencan di sebuah kafe dengan pemandangan malam paling indah. Ia mengantarkan kamu hingga depan pintu rumah, lalu berpamitan. Sebelum pulang, tak lupa ia mendaratkan ciuman di kening.

Sempurna. Satu kata paling pas untuk menggambarkan malam itu.

Namun semua berubah saat kamu membuka Twitter, dan melihat pasanganmu aktif ngobrol dengan wanita lain yang kamu tidak kenal. Tidak pernah kamu dengar pasanganmu bercerita tentang dia.

Seketika, pikiran negatif bermunculan. Kumpulan asumsi-asumsi tanpa bukti itu lalu membuat kamu bertanya-tanya. "Siapa wanita ini?", "Kenapa mereka intens sekali ngobrol?", "Pasti dia selingkuhannya. Atau calon selingkuhannya."

Ini sebenarnya bukan hal baru. Bukan, bukan soal wanita itu. Tapi soal kamu yang memeriksa Twitter dia. Kamu yang selalu ingin tahu apa yang dilakukan pasanganmu di media sosial.

Kamu rutin membuka profil Twitternya hanya untuk mengetahui isi tweet-tweetnya, siapa saja yang mention dia, dan tweet apa saja yang dia retweet dan favoritkan. Siapa lima follower barunya hari ini, siapa saja yang dia follow minggu ini, dan apakah ada mantannya di antara orang-orang itu?

Selain itu kamu juga rutin membuka profil Facebook dia. Melihat siapa saja yang meninggalkan sesuatu di wall-nya, siapa saja yang mengomentari statusnya, adakah wanita lain menandai (tag) dia di foto, apakah gebetan dia dulu baru saja menjadi temannya, dan artikel cinta apa saja yang ia baca di Yahoo! She.

Kadang, hal-hal biasa bisa jadi amat luar biasa jika terjadi di media sosial. Berikut ini 10 kondisi ketika media sosial membuat hubungan asmara makin rumit:

  1. Kamu berbalas tweet dan/atau menulis sesuatu di wall Facebook mantanmu.
  2. Kamu berbalas tweet dan/atau menulis sesuatu di wall Facebook pria lain.
  3. Kamu tidak berbalas tweet dan/atau menulis sesuatu di wall Facebook pacarmu.
  4. Kamu mengatakan kamu sedang di rumah, tapi kamu check-in di sebuah kedai kopi di Foursquare, bersama seorang pria.
  5. Kamu membaca artikel berjudul "Mengapa Media Sosial Dapat Membuat Hubungan Asmara Semakin Rumit", yang lalu kamu bagikan di Twitter (kemudian pacarmu bertanya apa alasan kamu membagikannya di Twitter).
  6. Kamu tidak memasang status "In A Relationship" di Facebook (Eduardo Saverin — salah satu pendiri Facebook — pun mengalami hal ini di film "The Social Network").
  7. Kamu masih menyimpan foto mantanmu di album foto Facebook.
  8. Kamu baru saja Hangout dengan mantanmu di Google+.
  9. Kamu memiliki album privat yang berisi fotomu dengan selingkuhan di Flickr (dan entah bagaimana caranya bisa ketahuan pacar).
  10. Kamu sedang berselisih paham dengan pacar, kamu terbawa emosi dan melampiaskan kemarahanmu di Twitter (percayalah tidak ada gunanya melampiaskan kemarahan dan kesedihan yang berlebih di media sosial — kecuali kamu Aurel).
Media sosial kadang jadi bumerang di beberapa aspek kehidupan, termasuk hubungan asmara. Curiga, ingin tahu, dan protektif yang berlebih adalah akibat dari penggunaan media sosial yang kurang bijak.

Entah kenapa, saya merasa hubungan asmara dulu tidak serumit sekarang. Setuju?

Minggu, 20 Mei 2012

Mengapa Perselingkuhan Wanita Lebih "Berbahaya" ?

Jika ada yang menyebut kata "selingkuh", biasanya yang pertama terlintas di pikiran kita adalah seorang playboy atau sesosok pria yang sering menyakiti hati wanita. Selingkuh seolah-olah identik dengan perilaku dan kebiasaan lelaki. Padahal kenyataannya tak begitu.

Baru-baru ini Manchester Metropolitan University di Inggris melakukan penelitian tentang perilaku berselingkuh pada wanita dan pria. Hasilnya, 20 persen pria mengaku pernah berselingkuh dari pasangannya.

Bagaimana dengan wanita? Ternyata angkanya tak jauh berbeda. Sebanyak 16 persen wanita di Inggris mengaku pernah tak setia. Tapi sebetulnya pria perlu lebih berhati-hati menjaga agar pasangannya tak berselingkuh. Penelitian lainnya tentang perselingkuhan membuktikan bahwa perselingkuhan wanita ternyata lebih "berbahaya" dibandingkan perselingkuhan pria. Bagaimana bisa?

Wanita berselingkuh jika hubungannya bermasalah
Sebagian besar pria berselingkuh karena tak dapat menahan nafsu. Bisa saja hubungannya dengan istri/kekasihnya sebetulnya tak bermasalah. Ia hanya semata tergoda oleh wanita lain atau dihadapkan pada kesempatan untuk berselingkuh yang tak dapat ia tolak. Menurut Ruth Houston, penulis buku "Is He Cheating On You", hanya 20 persen wanita yang berselingkuh karena nafsu. Sedangkan pada pria, angkanya mencapai 80 persen.

Wanita justru sebaliknya. Jika hubungannya asmaranya baik-baik saja, ia biasanya tak akan berselingkuh. Alasan utama wanita berselingkuh adalah karena ia sebetulnya tak bahagia dengan hubungannya. Alasannya bisa karena kesepian, seks yang tak memuaskan, atau kebutuhan emosi yang tak terpenuhi. Intinya ada sesuatu yang tak bisa dipenuhi oleh suami atau pasangannya itu.

Menurut Helen Fisher, PhD, antropolog biologi dan penulis buku "Why We Love", 66 persen wanita yang berselingkuh mengaku tak bahagia dalam pernikahannya. Sedangkan pada pria, angkanya hanya 44 persen.

Wanita terikat secara emosi pada selingkuhannya
Karena wanita berselingkuh dengan alasan emosional (bahasa kerennya "main hati"), biasanya akan lebih sulit pula bagi wanita untuk mengakhiri perselingkuhan tersebut. Tak jarang wanita merasa jatuh cinta pada pria idaman lain tersebut, bahkan mencintainya lebih dari pasangannya sendiri.

Ikatan emosional antara wanita dengan selingkuhannya juga lebih kuat dibandingkan pria dengan selingkuhannya. Sebuah penelitian membuktikan bahwa perselingkuhan yang dimulai atau diawali oleh sang wanita biasanya bertahan tiga kali lebih lama dibanding perselingkuhan yang dimulai oleh laki-laki.

Wanita berselingkuh dengan lebih "serius"
Pria mungkin bisa dengan mudah dan tanpa pikir panjang memutuskan untuk selingkuh. Tak demikian halnya dengan wanita. Wanita selalu memikirkan baik-baik apa risikonya jika ia berselingkuh. Jika hubungan terlarang itu dia anggap hanya buang-buang waktu, atau risikonya tak sepadan dengan kesenangannya, ia tak akan melanjutkan. Pria dapat berselingkuh berkali-kali dengan banyak wanita karena baginya itu tak berarti apa-apa, tapi bagi wanita, jika ia memutuskan untuk selingkuh artinya pria idaman lain itu istimewa.

Wanita lebih jago menyembunyikan perselingkuhan
Wanita seringkali mengetahui saat pasangannya berselingkuh, tapi tidak sebaliknya. Selain pria tak memiliki insting mendeteksi kebohongan seperti wanita, kaum wanita juga lebih piawai menyembunyikan hubungan terlarangnya. Wanita sudah terlatih untuk berbohong sejak kecil demi menjaga perasaan orang lain. Hal yang sama tak terjadi pada pria, sehingga pria biasanya merasa lebih gugup saat berbohong.

Kebohongan yang Dilakukan Wanita dalam Hubungan

Wanita terkadang sering berbohong untuk menutupi perasaannya yang sebenarnya. Entah itu karena tidak ingin menyulut emosi pasangannya atau karena berharap si pria bisa mengerti dengan sendirinya.

Lalu kebohongan seperti apa yang sering diucapkan wanita? Berikut ada empat ucapan yang sering keluar dari mulut wanita saat berbohong dengan kekasihnya, seperti dikutip dari TimesofIndia.

Kebohongan 1: Mengaku semua baik-baik saja

"Oh! tidak apa. Aku baik-baik saja". Wanita cenderung mengatakan sesuatu yang berbeda dengan perasaan sebenarnya. Ketika dia menyatakan baik-baik saja, bisa jadi sesungguhnya hatinya sedang tidak karuan.

Meskipun berharap kekasihnya dapat mengerti, sikap ini terkadang justru membuat pria bingung dan ragu-ragu. Menurut psikolog Dr. Aruba Broota, dengan bersikap diam atau pergi dan berkata lirih, "saya baik-baik saja", sebenarnya dia ingin kekasihnya tahu kalau hatinya terluka.

Kebohongan 2: Mengaku suka apa adanya

"Aku suka kamu apa adanya". Kalimat ini mungkin sering diucapkan wanita. Tapi pada kenyataannya, banyak wanita yang tetap menuntut kekasihnya untuk berpakaian, bersikap, dan mempunyai potongan rambut seperti apa yang mereka sukai.

Kebohongan 3: Mengaku suka teman-teman Anda

"Teman-teman kamu menyenangkan ya". Mungkin tidak selamanya wanita berbohong saat mengucapkan kata-kata tersebut. Tapi sebagian besar kasus yang terjadi, wanita berbohong soal hal ini karena dia tak ingin dianggap jadi perusak hubungan pertemanan.

"Seringkali wanita memuji teman-teman kekasihnya, demi hubungan asmaranya berjalan baik. Dia tidak mau menyakiti hati kekasihnya dengan mengatakan yang sebenarnya. Tapi dalam hati kecil, wanita berharap pria bisa mengerti tanpa harus dikatakan, yang sayangnya, biasanya tidak terjadi," jelas psikolog Dr Sameer Parekh.

Kebohongan 4: Mengaku tidak akan marah

"Jujur saja padaku, percayalah, aku tidak akan marah". Kebohongan ini biasanya diucapkan ketika wanita ingin meminta pendapat yang jujur dari pria, walaupun sesungguhnya dia sedikit banyak sudah tahu apa jawabannya.

Jumat, 18 Mei 2012

6 Mitos Seputar Perselingkuhan yang Harus Anda Ketahui


Bukan hanya soal percintaan, mitos seputar perselingkuhan pun banyak beredar. Namun tidak semua sepenuhnya benar. Yuk cari tahu kebenarannya.

MITOS: Perselingkuhan hanya terjadi ketika pasangan selalu bertengkar.
FAKTA: Penelitian membuktikan, tak jarang orang berselingkuh padahal (kasat mata) hubungannya dengan pasangan baik-baik saja. Penyebab utama perselingkuhan bukanlah konflik, melainkan emosi dan perasaan saling memiliki yang mungkin terkikis karena berbagai konflik yang timbul.

MITOS: Bukan selingkuh namanya jika tak ada hubungan fisik.
FAKTA: Selingkuh tak melulu harus dibuktikan dengan adanya hubungan fisik. Saat seseorang merasakan ketertarikan terhadap orang lain yang bukan pasangannya, lalu berusaha untuk menjalin hubungan yang lebih jauh, hal itu sudah disebut pengkhianatan terhadap kepercayaan pasangannya. Sehingga sudah tergolong perselingkuhan.

MITOS: Mereka yang berselingkuh berarti tak lagi cinta pasangannya.
FAKTA: Banyak penelitian yang sudah membuktikan, terkadang mereka yang berselingkuh masih amat mencintai pasangannya. Hanya saja mereka tak lagi merasakan sisi emosional serta kasih sayang yang dulu terasa kuat. Oleh karena itu mereka memutuskan mencari di tempat lain. Tapi tak tertutup kemungkinan juga, perselingkuhan terjadi atas dasar cinta yang sesungguhnya.

MITOS: Tak ada hubungan yang bertahan setelah adanya perselingkuhan.
FAKTA: Cukup mencengangkan, menurut penelitian, banyak hubungan cinta yang pernah dilanda badai perselingkuhan justru bertambah kuat. Mereka yang berselingkuh, ketika memutuskan untuk kembali ke pasangannya, biasanya disertai dengan tekad yang kuat untuk memperbaiki hubungan. Alhasil hubungan cintanya jauh lebih baik dari sebelumnya.

MITOS: Sekali selingkuh, maka selanjutnya akan selingkuh lagi.
FAKTA: Tak semua orang memiliki bakat untuk menjadi playboy (atau playgirl). Setiap orang memiliki alasan berbeda saat berselingkuh, sehingga belum tentu mereka sanggup menyakiti pasangan berulang kali. Biasanya saat masalah yang terjadi pada hubungan diperbaiki, maka ia tak lagi punya niat untuk berselingkuh.

MITOS: Membicarakan perselingkuhan di masa lalu akan merusak hubungan.

FAKTA: Membicarakan detail perselingkuhan akan membuka luka lama — baik bagi yang berkhianat maupun dikhianati. Untuk memperbaiki hubungan, biasanya yang dilakukan konselor pernikahan adalah membahas alasan terjadinya perselingkuhan, bukan bentuk perselingkuhan tersebut.

Sabtu, 12 Mei 2012

Hindari Membagikan Hal Ini dengan Kekasih

Dalam sebuah hubungan, Anda mendedikasikan diri untuk cinta dan mengharapkan hal yang sama dari pasangan Anda. Adalah normal untuk berbagi hal-hal dan ide dengan pasangan Anda, tapi terkadang berbagi justru bisa berbahaya.

Kadang-kadang sebuah hubungan disebut sehat bila ada beberapa hal yang tidak Anda bagi dengan pasangan. Apa saja itu, boldsky membaginya dengan Anda:

Password facebook
Facebook adalah jaringan sosial paling baik saat ini di dunia. Jika Anda memiliki lebih banyak teman lawan jenis, sebaiknya pasword Anda tidak dibagi dengan pasangan Anda.

SMS
Mirip dengan mengobrol di situs jejaring sosial, chatting di ponsel melalui semua pesan lebih umum. Untuk kehidupan cinta yang sehat sebaiknya hindari berbagi pesan Anda dengan ponsel pasangan Anda.

Nomer teman
Anda mungkin percaya pasangan Anda, tetapi berbagi nomor teman dapat berisiko. Percaya dengan teman pria atau teman wanita adalah etika tetapi jangan percaya begitu saja. Jadi berhati-hatilah jika Anda berbagi nomor teman Anda dengan pasangan Anda.

Tabungan
Hal ini lebih berlaku untuk pria. Jika Anda mengungkapkan jumlah tabungan Anda, maka pasangan mungkin minta dibelikan sesuai misalnya cincin baru. Tapi ketika Anda tidak setuju, dia akan membahas saldo Anda. Ini akan menyebabkan perkelahian, sebaiknya dihindari.

Rahasia tersembunyi
Jangan pernah berbagi rahasia tersembunyi dengan pasangan Anda. Jika Anda memiliki kehidupan cinta yang bahagia, maka jangan pernah berpikir berbagi masa lalu dengan pasangan Anda. Adalah umum memiliki hubungan masa lalu, tetapi Anda harus tahu pasangan tidak akan menghargai itu.

Jumat, 11 Mei 2012

Cara mengakhiri Hubungan Cinta dengan Indah

PUTUS bukanlah solusi terbaik yang banyak ditempuh orang. Namun, putus terkadang menjadi jalan terbaik untuk membuat hubungan lebih indah.
 
Mengakhiri hubungan tidaklah semudah yang Anda kira, bahkan ketika Anda sudah benar-benar cukup siap dengan kata-kata yang akan disampaikan sekalipun. Namun, jangan berkecil hati dulu. Ada cara-cara mudah agar memutuskan hubungan dengan pasangan dapat berjalan dengan aman dan nyaman, seperti dilansir Sheknows.
 
1. Jujur.
Apakah nantinya pasangan percaya atau tidak, bersikap jujur ?
2. Pilih waktu yang tepat.
Tidak pernah ada waktu yang tepat untuk putus dengan seseorang. Tapi, cobalah mengontrol waktu seperti di mobil, kafe, atau taman.

3. Lakukan di tempat umum.
Memutuskan seseorang di tempat umum meminimalkan peluang terjadinya kekacauan (pasangan nangis, marah-marah, teriak-teriak). Jika Anda di restoran dan ada orang-orang sekitar, dia akan cenderung mengontrol diri agar tak menjadi pusat perhatian. Jika hanya berdua saja, kemudian pasangan memohon agar tidak putus, mungkin Anda akan mengubah niat semula.

4. Lakukan secara pribadi.
Jangan jadi orang yang mengakhiri hubungan melalui alat elektronik. Putus dengan seseorang melalui teks, e-mail, atau telepon benar-benar tidak sopan. Beranikan menatap matanya saat Anda memutuskannya.

5. Pastikan Anda benar-benar siap melakukannya.
Tidak yakin tentang perasaan Anda ketika mengakhiri hubungan, dapat menghancurkan hati Anda dan pasangan. Jika Anda tidak sepenuhnya yakin bahwa itu hal yang benar untuk dilakukan, dia pun bingung dan merasa masih memiliki kesempatan, atau Anda akan kehilangan dia ketika Anda masih memiliki perasaan untuknya.

Kamis, 10 Mei 2012

7 Alasan Mengapa Pria Selingkuh dari Pasangannya

ADA banyak alasan pria berselingkuh dari pasangannya. Tidak puas secara emosional dengan pasangannya merupakan salah satu alasan kuat pria tidak setia.
 
Perselingkuhan, apapun motifnya, memang tidak dibenarkan. Selain mengkhianati pasangan, perselingkuhan membuat hubungan cinta terancam kandas. 

Wanita yang terlalu sibuk dengan dirinya sendiri dapat menyebabkan seorang pria berselingkuh. Hal itulah yang dipaparkan Dr Kamal Khurana, konselor hubungan, mengenai penyebab pria berselingkuh.

Perselingkuhan memang bisa berasal dari banyak faktor, baik yang sifatnya internal hingga eksternal. Untuk mengetahuinya lebih lanjut mengenai faktor utama perselingkuhan yang dilakukan pria, Times of India memberikan ulasan berikut ini.

1. Adanya percekcokan.
Bila ada perseteruan dengan pasangannya yang belum terselesaikan dan membuat pria menjadi tidak bahagia dan terganggu, biasanya mereka akan melawan atau melarikan diri dari permasalahan. Ketika memilih berselingkuh, pria ingin melarikan diri dari masalah tersebut dan mencari kenyamanan dengan orang lain.

2. Kebosanan.
Beberapa pria menemukan rutinitas dalam kehidupan cinta menjadi membosankan seiring perjalanan waktu. Untuk itu, mereka mencari pelarian di luar hubungannya, meskipun penuh risiko.
 
3. Tidak puas secara emosional.
Ketika pasangan terlalu sibuk dengan kehidupannya sendiri, seperti bekerja, membesarkan anak-anak, atau merawat mertua dan orangtua, emosional pria menjadi tinggi dan kering. Secara emosional, pria ingin dihargai dan dimengerti karena telah berusaha memenuhi kebutuhan rumah tangga. Pria menganggap tidak jantan jika meminta tepukan di punggung sebagai bagian dukungan yang sering diabaikan pasangannya. Padahal, dukungan tersebut merupakan kebutuhan emosional pria yang diharapkan dari wanita.

4. Sejarah di masa lalu. 
Beberapa pria mungkin mengalami masa kecil yang kurang baik karena menyaksikan perselingkuhan yang dijalani orangtua. Pemandangan tersebut akhirnya memberikan pengaruh bahwa perselingkuhan bukanlah hal terlarang untuk dilakukan, meskipun mereka sadar hal itu bukan tindakan yang benar.
 
Setiap anak tentu mengambil pelajaran dari orangtua tentang berbagai hal, termasuk perselingkuhan yang ditunjukkan orangtua mereka. Ketika mereka dewasa, hal tersebut secara sengaja atau tidak membuat pria terpengaruh untuk melakukan hal yang sama.
 
5. Wanita berselingkuh 
Pria membalas dendam pada pasangan mereka yang selingkuh dengan tindakan yang sama. Bahkan jika pasangannya sudah mengaku bersalah pun, tak jarang pria masih melanjutkan perselingkuhannya. Hal ini banyak dilakukan pria yang sebenarnya tidak ingin memaafkan pasangan mereka.
 
6. Keinginan untuk memutuskan hubungan.
Beberapa pria sengaja berlaku tidak setia sebagai sarana untuk memudahkan perpisahan mereka dengan pasangan. Saat pria berselingkuh dan pasangannya tidak menerima, maka keinginan untuk memutuskan hubungan pun akan lebih mudah didapat.
 
7. Merasa tidak dibutuhkan pasangan.
Ketika pria merasa tidak dibutuhkan lagi, biasanya akan mencari wanita lain yang dapat memahami dan membuatnya merasa istimewa.

Sabtu, 05 Mei 2012

4 Mitos Yang Salah Tentang Si Jomblo

Tak hanya mitos cinta, mitos mengenai si lajang pun banyak beredar. Namun sekali lagi, yang namanya mitos itu tak sepenuhnya benar. Berikut ini beberapa mitos yang salah.

1. Lajang = Tidak laku

Banyak yang memiliki status lajang murni karena pilihannya. Banyak lajang yang tidak sempat mendapatkan pasangan karena karier yang terus melejit. Banyak juga lajang yang masih mencari pasangan yang tepat, walau banyak orang yang menaruh ketertarikan padanya.

2. Lajang = Kesepian
Terkadang berstatus lajang justru memungkinkan seseorang untuk lebih bebas. Mereka bisa melakukan apa yang mereka suka, mengejar impian, tanpa ada seseorang yang membatasi. Jadi tak selamanya berstatus lajang itu berarti kesepian.

3. Lajang = Putus asa
Mungkin memang ada beberapa lajang yang terlihat putus asa, tapi banyak juga yang justru menikmati hidup. Menjadi lajang bukan merupakan akhir dunia.

4. Lajang = Takut komitmen
Tak selamanya seorang lajang takut akan komitmen. Mungkin saja mereka memang belum menemukan orang yang pantas untuk mendampinginya. Jadi jangan melulu berburuk sangka.

Nikmati masa lajang, maka cinta akan datang dan membahagiakan Anda.

Kamis, 03 Mei 2012

8 Ciri-ciri Saat Anda Jatuh Cinta

Ada orang yang sangat menarik di depan mata, lalu Anda tidak bisa mengartikan perasaan yang berkecamuk di hati. Benarkah itu cinta? Atau hanya ketertarikan biasa?

Jangan bingung lagi. Berikut ini ciri-ciri yang namanya cinta:

1. Suasana hening juga menyenangkan
Terkadang Anda berdua kehabisan bahan obrolan, akan tetapi suasana yang tiba-tiba hening tetap terasa menyenangkan. Apapun keadaannya, Anda tetap merasa nyaman, asalkan berada di dekatnya.

2. Anda ingin dia menang
Dalam setiap permainan, Anda rela untuk mengalah demi melihat kebahagiannya sewaktu meraih kemenangan. Melihatnya senang, Anda juga senang.

3. Menyukai kekurangannya

Banyak orang yang mengeluhkan caranya tertawa atau becanda. Tapi bagi Anda, itulah yang membuatnya menjadi orang yang menyenangkan.

4. Ingin mengenalkannya pada keluarga
Walaupun status belum ada, tapi Anda merasa si dia pantas untuk dikenalkan pada keluarga. Anda ingin keluarga juga mengetahui semua kelebihannya.

5. Berkhayal

Anda tak hanya memimpikan dirinya di malam hari. Saat ada waktu senggang di siang hari, pikiran Anda dipenuhi olehnya.

6. Pertengkaran bukan masalah

Tak jarang Anda dan dia berbeda pendapat dan berselisih paham. tak jarang juga hal itu berujung pada pertengkaran. Walau begitu, semua itu justru membuat Anda merasa lebih mengenalnya.

7. Ingin terlihat sempurna
Anda selalu ingin menunjukkan diri Anda yang terbaik di depannya, demi menarik perhatiannya. Di depannya, sikap dan penampilan Anda tanpa cela.

8. Tak peduli telepon genggam
Saat bersamanya, Anda sama sekali tak merasa perlu mengecek panggilan masuk atau pesan singkat di telepon genggam. Karena telepon dan pesan singkat dari dirinyalah yang paling Anda tunggu.

Bagaimana, apakah Anda sedang jatuh cinta?